1 Salah satu konsekwensi logis dari keberadaan komputer dan teknologi informasi, menjadikan alat bukti elektronik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Apalagi bukti elektronik ini juga menjadi alat bukti otentik yang diakui legalitasnya. Dengan demikian arsip baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik memiliki fungsi yang sama bagi sebuah badan korporasi.
Denganbegitu, seluruh sistem kearsipan Anda dapat ditingkatkan berdasarkan pedoman yang lebih jelas. Bertambahnya Volume Arsip yang Tidak Tertampung; Keterbatasan lahan adalah masalah yang sangat serius dalam pengelolaan arsip.
Tentunya dalam mengelola kearsipan tidak akan terlepas dari masalah-masalah kearsipan Dengan semakin kompleksnya arsip yang ditangani juga akan berdampak terhadap bertambahnya kendala yang dihadapi oleh unit atau bagian yang menangani arsip pada sebuah organisasi atau kantor. Di Indonesia, secara umum Manajemen Kearsipan masih dipandang sebagai sebuah pekerjaan yang remeh-temeh. Pandangan inilah yang terkadang membawa kehancuran sebuah organisasi atau kantor. Jadi, kehancuran sebuah organisasi atau kantor tidak semata-mata disebabkan oleh faktor eksternal, melainkan juga internal organisasi. Manajemen Kearsipan yang buruk akan membawa dampak pada buruknya Sistem Informasi Manajemen yang dijalankan. Sehingga dengan demikian, akan terjadi banyak kesimpangsiuran informasi dan saling tumpang tindih dalam organisasi. Perlu digarisbawahi bahwa hal ini tidak membantu sebuah organisasi berkembang, melainkan membenamkan pada keruwetan sistem informasi manajemen terutama yang terkait dalam pengambilan keputusan. Berikut berapa poin kendala yang sering dihadapi dalam manajemen kearsipan 1. Kesalahpahaman pada konsep kearsipan. Kurangnya pemahaman yang komprehensif terhadap konsep arsip dan manajemen kearsipan dalam suatu organisasi atau kantor. Seringkali sebuah organisasi atau kantor mengesampingkan arti penting arsip dan manajemen kearsipan. Secara konseptual, hal ini merupakan kesalahan besar bagi setiap organisasi yang ingin terus tumbuh dan berkembang. Kesalahan konseptual ini nampak pada kurangnya penghargaan terhadap keberadaan arsip dan manajemen kearsipan. Arsip dan manajemen kearsipan kerap dipandang sebagai sebuah hal yang membosankan dan tempat buangan bagi karyawan. 2. Lemahnya sumber daya manusia pengelola Dikarenakan pandangan yang salah terhadap arsip dan manajemen kearsipan, maka investasi sumber daya manusia yang mengelola arsip juga seolah seadanya. Dalam arti pengelolaan arsip pada sebuah organisasi atau kantor seringkali dipasrahkan pada orang yang tidak memiliki pemahaman dan kemampuan yang cukup kompeten terhadap bidang kearsipan. 3. Kuantitas arsip Pertambahan volume arsip akan bertambah dan berkurang secara terus menerus, tergantung dari tingkat kebutuhan dan kerja suatu organisasi atau kantor. Penambahan arsip membutuhkan respon yang baik, agar keberadaan arsip tetap tertata dengan baik meski terus bertambah. Begitu juga halnya dengan pengurangan atau penyusutan arsip. Perlu dipikirkan pola penyusutan arsip yang tepat, agar arsip tetap bisa dijadikan acuan pihak management dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan urusan organisasi atau kantor. 4. Kualitas arsip Di samping penambahan dan pengurangan arsip, sektor penyimpanan dan pemeliharaan arsip juga perlu diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberadaan arsip tetap berkualitas. Dalam arti tidak mengalami kerusakan dan/atau kelapukan pada tempat penyimpanan. Karena jika terjadi kerusakan pada arsip yang disimpan itu berarti akan menimbulkan kerugian tersendiri bagi organisasi. 5. Tidak adanya sistem kearsipan yang baku Tidak adanya sistem kearsipan yang baku dalam sebuah organisasi menyebabkan keberadaan arsip akan carut marut tidak karuan. Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kearsipan dan merugikan organisasi itu sendiri. Lemahnya sistem pengawasan terhadap keluar masuknya arsip bisa menyebabkan hilang atau rusaknya arsip yang keluar dari tempat penyimpanan. Di samping itu juga perlu diperhatikan sistem kewaktuan peminjaman akses terhadap arsip. Hal ini terkait dengan kebutuhan pihak lain yang akan mengakses arsip yang sama. 6. Peralatan dan perlengkapan Meski tidak harus mahal dan mewah, peralatan dan perlengkapan penunjang manajemen kearsipan juga perlu diperhatikan. Dengan adanya peralatan dan perlengkapan khusus, diharapkan arsip dapat disimpan dan dirawat dengan baik. Begitu juga dengan tata penyimpanan peralatan dan perlengkapan. Harus menganut kaidah kemudahan akses bagi pengguna. 7. Perkembangan teknologi Laju perkembangan teknologi juga membawa permasalahan tersendiri bagi bidang kearsipan. Meski saat ini sudah banyak organisasi yang menerapkan sistem komputerisasi, manajemen kearsipan manual masih tetap dibutuhkan keberadaannya. Hal ini tidak terlepas dari begitu banyaknya arsip peninggalan masa lampau yang berbentuk manual. Namun demikian, perlu dipikirkan lebih lanjut tentang perubahan pengelolaan arsip dari sistem manual menuju sistem digital. Belajar Manajemen Kearsipan di Android Anda bisa dengan leluasa belajar tentang masalah-masalah kearsipan menggunakan buku elektronik berbasis Android yang sudah saya sediakan unduhannya di bawah ini. Unduh DI SINI Demikianlah bahasan saya tentang masalah-masalah dalam kearsipan. Semoga bermanfaat dan belajar semakin mudah dan menyenangkan.
Berikutberapa poin kendala yang sering dihadapi dalam manajemen kearsipan: 1. Kesalahpahaman pada konsep kearsipan. Kurangnya pemahaman yang komprehensif terhadap konsep arsip dan manajemen kearsipan dalam suatu organisasi atau kantor. Seringkali sebuah organisasi atau kantor mengesampingkan arti penting arsip dan manajemen kearsipan.
- Arsip diartikan sebagai rekaman kegiatan, kejadian, atau peristiwa yang disimpan dalam berbagai bentuk sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan dibuat serta diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, maupun perseorangan. Pemanfaatan arsip berguna dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan sesuatu yang mempelajari mengenai tata kelola arsip disebut dengan kearsipan. Dalam hal ini, terjadi proses pengaturan dan penyimpanan bahan-bahan arsip agar dapat digunakan dan mudah dicari jika sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan kembali. Asas Kearsipan, Kelebihan dan Kelemahannya Mengenai kearsipan, terdapat beberapa asas yang dipakai sebagai pedoman pengelolaan arsip. Mengutip dari Modul Kearsipan, asas dalam pengelolaan surat terbagi dalam tiga jenis, berikut Asas sentralisasiMerupakan asas dalam kegiatan pengelolaan surat yang mengatur surat masuk dan surat keluar melalui satu unit kerja secara terpusat atau sentral. Asas ini juga disebut dengan asas satu pintu atau one door/gate policy. Asas ini mempermudah dalam pengendalian dan penelusuran arsip. Sebab pencatatan, penyampaian dan pengiriman dilakukan secara terpusat yang memungkinkan terjadinya keseragaman sistem bahkan prosedur. Asas sentralisasi adalah asas yang pengendalian kegiatan pengurusan surat/arsip sepenuhnya berada dalam tanggung jawab suatu organisasi yaitu unit Adanya keseragaman sistem dan prosedur. Potensi arsip hilang atau salah penyimpanan sangat kecil, karena arsip dikelola oleh tenaga profesional. Kemungkinan adanya duplikasi atau arsip ganda sangat kecil. Pemanfaatan ruang dan peralatan arsip lebih efisien dan efektif. Pelaksanaan penyusutan arsip akan lebih lancar. Pengawasan dan pelayanan menjadi lebih terorganisir. Kelemahan Keseragaman asas belum tentu cocok untuk semua unit kerja. Bagi organisasi kantor yang bagiannya tidak berada dalam satu komplek dan terpisah-pisah, maka pelaksanaan asas ini kurang tepat. Unit kerja yang membutuhkan arsip akan lebih lama untuk mendapatkan arsip yang diperlukan karena harus. memenuhi serangkaian prosedur peminjaman. Petugas kearsipan belum tentu paham keseluruhan permasalahan unit kerja. Jika ada arsip yang hilang, maka dokumen akan hilang selamanya karena tidak ada duplikasi. 2. Asas desentralisasiMerupakan asas pengelolaan surat masuk maupun keluar yang sepenuhnya dilakukan masing-masing unit kerja dalam satuan organisasi. Setiap unit kerja memiliki tanggung jawab untuk melakukan penerimaan, pencatatan, pendistribusian, serta pengiriman surat. Kelebihan Unit kerja dapat menerapkan asas pengelolaan kearsipan yang sesuai dengan bidang pekerjaan. Proses kerja lebih lancar sehingga arsip dapat ditemukan secara cepat. Karyawan akan lebih berwawasan dan memiliki pengetahuan luas mengenai kearsipan. Lebih menghemat waktu dan tenaga dalam penanganan dokumen. Kelemahan Terjadi ketidakseragaman prosedur dan standar penataan arsip. Pengawasan sulit dilakukan. Sering terjadi arsip double. Terjadi penumpukan arsip di ruang kerja. Rawan terjadi pemborosan biaya untuk kegiatan pemusnahan arsip, pembelian perlengkapan arsip, dan pelatihan petugas kearsipan. Pelayanan kurang memuaskan karena petugas kearsipan yang kurang kompeten dan profesional. 3. Asas kombinasi atau gabunganMerupakan gabungan antara asas sentralisasi dan asas desentralisasi. Artinya sentralisasi terhadap prosedur, sistem, peralatan, dan SDM kearsipan yang dilakukan oleh unit kearsipan, sedangkan desentralisasi dalam sentral bertanggung jawab atas arsip inaktif seluruh unit. Kemudian, unit pengolah bertanggungjawab atas arsip aktif dari masing-masing unit kerja. Kelebihan Adanya keseragaman prosedur dan sistem tata kerja. Proses kerja lancar. Terjadi efisiensi kerja di unit pengolah. Lebih mudah dalam pengendalian dan pengelolaannya. Kelemahan Karena dilakukan di dua tempat, peralatan yang digunakan menjadi lebih banyak dan beragam. Ada kemungkinan terjadinya arsip duplikat. Memerlukan jumlah tenaga kerja yang relatif banyak. Baca juga Cara Melihat Arsip Story Instagram di Android dan Iphone Mengenal Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI Tugas dan Fungsi - Pendidikan Kontributor Chyntia Dyah RahmadhaniPenulis Chyntia Dyah RahmadhaniEditor Dipna Videlia Putsanra
3 Restorasi Arsip yaitu memperbaiki arsip-arsip yang rusak, sehingga dapat digunakan dan disimpan untuk waktu yang lebih lama lagi. Teknik restorasi ada 2 cara, yaitu: a. Tradisional yaitu dengan cara melapis kertas "handmade" dan "chiffon". b. Laminasi yaitu pekerjaan menutup kertas/arsip diantara 2 lembar plastik. 4. Mikrofilm
Masalah Pokok Kearsipan Menurut Para Ahli Dalam suatu organisasi kantor berbagai masalah kearsipan sering kali muncul dan seringkali menimbulkan terhambatnya penyelesaian aktivitas surat menurat dalam lingkunagan kantor. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa ahli berpendapat mengenai masalah-masalah pokok yang ada kaitannya dengan kearsipan. A. Menurut Moekijat Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam administrasi kearsipan antara lain yaitu 1 Mengunakan sistem penggolongan klasifikasi yang salah 2 Pegawai-pegawai yang tidak terlatih 3 Organisasi yang kurang baik dalam perumusan tanggung jawab dan kekuasaan yang tidak jelas 4 Tidak ada prosedur-prosedur kearsipan tertentu 5 Ruang dan perlengkapan tidak sesuai dengan kegiatan 6 Tidak ada penentuan waktu yang direncanakan untuk menyimpan dan menghapuskan warkat-warkat 7 Kurang adanya pengawasan terhadap warkat-warkat surat-surat yang dipinjam atau pengembaliannya. B. Menurut E. Martono Masalah yang sering timbul berkaitan dengan warkat, antara lain yakni 1 Warkat tidak dapat ditemukan kembali karena hilang 2 Warkat setiap hari selalu bertambah 3 Warkat ditemukan setelah lam mencari dan membongkari seluruh tumpukan data 4 Peralatan penyimpanan tidak memenuhi syarat 5 Tempat penyimpanan warkat terlalu sesak kurang tempat 6 Pegawai di bidang penyimpanan warkat kurang terlatih C. Menurut The Liang Gie Masalah-masalah pokok dalam bidang kearsipan yang pada umumnya dihadapi oleh instansi-instansi berkaitan dengan hal-hal berikut 1 Tidak bisa menemukan kembali secara cepat dari bagian arsip sebuah surat yang diperlukan oleh pimpinan instansi atau satuan organisasi. 2 Bertambahnya surat-surat ke dalam bagian arsip tanpa ada penyingkirannya, sehingga tempat dan peralatan tidak mencukupi. 3 Pinjaman atau pemakaian suatu surat oleh pimpinan atau satuan organisasi lainnya jangka waktunya sering sangat lama, bahkan terkadang tidak dikembalikan. 4 Tata kerja dan pealatan kearsipan yang tidak mengikuti perkembangan dalam ilmu kearsipan modrn, akibat dari pegawai arsip yang tidak cakap dan kurangnya bimbingan yang teratur. Setelah mengetahui beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kearsipan, maka tentu saja kita harus mengetahui bagaiman cara memecahkan masalah kearsipan tersebut, antara lain dengan memperhatikan langkah-langkah berikut 1 Petugas arsip harus memenuhi syarat 2 Harus menggunakan sistem penyimpanan yang tepat 3 Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman, disamping pengawasan atau kontrol dan pengendalian yang ketat 4 Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat dan mengikuti perkembangan jaman 5 Memperluas ruangan tempat penyimpanan dan mengefektifkan ruangan serta peralatan yang ada 6 Secara rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan 7 Mengikutsertakan para pengelola kearsipan dalam kursus-kursus atau diklat-diklat kearsipan dan penggunaan teknologi canggih 8 Melakukan penyusutan dan pemusnahan secara rutin terhadap arsip-arsip yang sudah tidak terpakai. Ruang Lingkup Kearsipan Ruang lingkup kegiatan kearsipan antara lain yaitu 1 Penciptaan dan penerimaan warkat 2 Pengumpulan dan penerimaan warkat 4 Pemeliharaan dan perawatan warkat/arsip 5 Penyimpanan warkat/arsip
padametode dan cara-cara pemeliharaan arsip. Pada bagian akhir juga akan berisi rangkuman dan tes formatif sebagai upaya mendapatkan umpan balik dari pembahasan yang telah dilakukan. Secara umum setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan dan memahami tentang pengertian dasar pemeliharaan dan
Setiap jenis organisasi tentu memiliki beberapa dokumen atau arsip berharga yang harus selalu disimpan. Semakin lama organisasi tersebut berdiri maka semakin banyak pula arsip – arsip yang perlu disimpan. Untuk itu, Anda perlu melakukan manajemen arsip agar dokumen dapat tertata dengan rapi dan bisa diakses dengan mudah. Secara umum, kegiatan manajemen arsip merupakan jenis tindakan pengelolaan arsip secara khusus yang akan sangat baik jika Anda persiapkan sejak dini. Adapun, kegiatan pengelolaan arsip juga bisa menggunakan aplikasi pengarsipan ataupun bantuan penyedia jasa digitalisasi arsip yang handal dan terpercaya. Nama arsip tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat khususnya bagi para pekerja ataupun karyawan perkantoran. Sebagaimana tertuang dalam UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pengertian arsip kurang lebih adalah suatu rekaman dari berbagai bentuk peristiwa yang terjadi dalam suatu lembaga, organisasi, maupun perseorangan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Karena pada dasarnya, setiap badan ataupun organisasi akan memiliki tujuan dan rencana kegiatan yang sejalan dengan tuntutan zaman. Maka dari itu, segala arsip yang dihasilkan juga akan sesuai dengan keadaan zaman pada masa itu. Sebagai sumber informasi organisasi atau perusahaan, seluruh arsip harus mendapat penanganan khusus oleh pihak dan sistem manajemen profesional agar keberadaan arsip dapat terpelihara dengan baik dan mudah ditemukan saat dibutuhkan. Proses pengelolaan kearsipan dalam lingkungan kerja perkantoran ini kemudian kita kenal dengan istilah tata kearsipan atau manajemen arsip. Lalu, apa itu manajemen arsip? Secara umum, manajemen kearsipan record management merupakan kegiatan pengelolaan arsip yang meliputi perencanaan, pencatatan, pengorganisasian, pendistribusian, penyimpanan, pengawasan, pemeliharaan, pemindahan, sampai dengan pemusnahan. Bisa dikatakan bahwa kegiatan manajemen arsip meliputi life cycle of archive atau siklus hidup arsip. Adapun, manajemen kearsipan ini juga dibatasi dalam ruang lingkup POAC yang terdiri dari Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Sementara itu, pengertian manajemen arsip menurut UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan adalah segala kegiatan yang meliputi kebijakan, pembinaan, dan pengelolaan arsip di dalam suatu sistem kearsipan yang dianut oleh suatu organisasi dan didukung oleh sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta sumber daya lain yang lainnya. Mengapa Anda Perlu Melakukan Manajemen Arsip? Dan seiring berjalannya waktu, jumlah arsip yang dimiliki oleh suatu organisasi akan terus mengalami pertambahan secara berkelanjutan. Jika jumlah arsipnya sudah semakin menggunung, masing – masing divisi tidak akan mampu lagi menangani masalah kearsipan secara mandiri sehingga organisasi tersebut butuh yang namanya tenaga tatakelola yang andal dan profesional. Bisa dibilang, setiap organisasi atau perusahaan perlu membentuk fungsi kerja khusus untuk mengurus segala dokumen maupun arsip milik organisasi dengan mumpuni. Selain itu, bisa saja jenis – jenis dokumen lama yang masih berbentuk fisik kertas perlu Anda konversi menjadi data – data digital karena zaman sudah mulai bergeser ke ranah digitalisasi. Jika sudah begitu, pihak pengelola terkait tentu akan memerlukan usaha yang sangat keras untuk bisa menyelesaikan tugas – tugas tersebut. Maka dari itu, setiap organisasi perlu menerapkan sistem manajemen arsip yang sudah terstandarisasi untuk mempermudah beban kerja pihak arsiparis. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda bisa menggunakan layanan aplikasi e-arsip MasterDMS dari PT. AKIRADATA. Mengapa sih Anda perlu menerapkan manajemen arsip? Karena pada dasarnya, tujuan utama dari pengolahan tersebut adalah untuk menghimpun seluruh data organisasi sejak awal berdiri sampai detik ini. Adapun, jenis – jenis arsip tersebut bisa berupa data anggota/karyawan, laporan keuangan, data klien, dan lain sebagainya. Tujuan Penerapan Manajemen Arsip Setelah Anda mengetahui pentingnya menerapkan sistem manajemen kearsipan, kini saatnya Anda memahami tujuan pengelolaan arsip secara lebih lengkap yakni terdiri dari Sebagai Dokumentasi Kebijakan dan Transaksi Tujuan manajemen arsip yang pertama adalah untuk mencatat keputusan ataupun kebijakan yang berlaku dalam organisasi tersebut. Dengan adanya sistem manajemen ini, maka pencatatan kebijakan tersebut akan dapat terlaksana secara efektif, akurat, dan komprehensif. Selain berperan sebagai dokumentasi kebijakan organisasi, tujuan lain dari penerapan sistem manajemen adalah untuk mencatat kegiatan transaksi secara lengkap agar riwayatnya bisa berguna bagi perusahaan pada waktu yang akan datang. Mengetahui dan Mengendali Jumlah Arsip Pada dasarnya, sistem pengelolaan arsip bertujuan untuk memiliki dokumentasi atau record suatu peristiwa sesuai dengan kebijakan dan kejadiannya. Melalui penerapan sistem pengelolaan arsip, Anda dapat mengetahui berapa jumlah keseluruhan arsip yang organisasi miliki sejak awal berdiri sampai saat ini. Tanpa adanya manajemen arsip, informasi terkait jumlah arsip belum tentu bisa Anda dapatkan dengan jalan mudah. Selain itu, peran dari sistem manajemen kearsipan juga berguna untuk mengendalikan jumlah dan kualitas arsip yang dimiliki oleh suatu organisasi – organisasi terkait. Untuk Mengatur Mekanisme Kerja Sistem manajemen kearsipan juga bertujuan untuk mengatur mekanisme kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan yang bisa dilakukan melalui arsip. Selain itu, kegiatan manajemen arsip yang Anda lakukan secara benar dan cerdik akan dapat meningkatkan profesionalitas dan performa kerja dari suatu lembaga atau organisasi. Jika performa kerjanya bagus, maka hasil kerjanya juga akan lebih optimal. Anggaran kegiatan organisasi pun juga dapat teralokasikan dengan tepat, efektif, dan efisien. Intinya, penerapan manajemen kearsipan akan memberikan manfaat dan keuntungan bagi keberlangsungan organisasi yang bersangkutan. Tak hanya itu, peran manajemen arsip sebagai pengatur mekanisme kerja ini juga berfungsi untuk mengontrol proses penyusunan arsip baru agar tidak berbenturan dengan arsip lama dan mencegah terjadinya penciptaan yang tidak perlu. Dengan begitu, database arsip yang dimiliki organisasi akan jauh lebih ringkas dan efisien serta dapat mempermudah proses pencarian kembali saat diperlukan. Mempermudah Implementasi Sistem Kebijakan Selain dapat memudahkan urusan pencatatan kebijakan, manajemen kearsipan juga dapat membantu implementasi suatu kebijakan organisasi secara lebih praktis. Hal ini karena, sistem manajemen arsip memungkinkan Anda untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas teknologi yang sudah semakin maju dan canggih. Untuk Menyederhanakan Aktivitas Penciptaan Arsip Dengan menerapkan manajemen kearsipan, maka aktivitas dan proses penyusunan, penggunaan, dan pemeliharaan arsip akan jauh lebih sederhana dan mudah diterapkan. Selain itu, aktivitas pengelolaan arsip juga dapat menjadi parameter preservasi pemeliharaan dan penyusutan arsip yang bisa pihak organisasi lakukan sesuai ketentuan yang berlaku. Penerapan manajemen arsip juga bertujuan untuk mencegah terjadinya kertas kerja yang tidak perlu dan dapat menjamin pengarahan arsip secara berkelanjutan dimulai dari tahap awal penciptaan hingga akhir penyusutan. Mempermudah Pencarian Dokumen Lama Secara umum, fungsi kearsipan adalah untuk menyimpan seluruh arsip organisasi baik yang sudah berusia lama sampai arsip – arsip baru. Diadakannya sistem pengarsipan bertujuan untuk mempermudah proses simpan arsip dan penelusuran informasi penting bagi suatu lembaga ataupun organisasi. Melalui penerapan sistem manajemen kearsipan yang benar, Anda juga akan lebih mudah melakukan proses penyimpanan dan pencarian kembali dokumen–dokumen lama jika sewaktu–waktu mulai dibutuhkan kembali. Efektif atau tidaknya sistem manajemen arsip organisasi akan terlihat dari kemudahan Anda dalam menelusuri data–data lama kembali. Tingkat efektifitas pengelolaan kearsipan akan bergantung pada rancangan dari sistem tersebut. Mempermudah Penyimpanan Arsip Secara umum, proses penyimpanan arsip akan mencakup segala kegiatan pengaturan dan penyusunan arsip – arsip menggunakan tatanan yang logis dan sistematis. Jika proses penyimpan arsip dapat Anda lakukan dengan benar, maka seluruh arsip organisasi akan dapat tersimpan dengan aman dan terawat secara ekonomis. Berbicara masalah penyimpanan sebagai salah satu kegiatan dalam manajemen arsip, Sugiarto 2005 pernah menerangkan tentang 6 sistem penyimpanan arsip yakni terdiri dari a. Sistem Abjad Alphabetical Filing System Sistem penyimpanan arsip ini dilakukan dengan cara menyusun dokumen secara berurutan sesuai dengan abjad yakni mulai dari A sampai dengan Z. Adapun, aspek yang akan diurutkan berdasarkan abjad terdiri dari nama organisasi, nama perorangan, nama instansi pemerintah, dan nama perusahaan. Perlu Anda ketahui, manajemen penyimpanan arsip ini harus ditetapkan dalam standar peraturan organisasi baku agar semua anggota dapat mengikuti ketetapan tersebut. Dengan menggunakan jenis manajemen arsip seperti ini, Anda dapat menata arsip dalam bentuk folder secara rapi, sederhana, dan mudah dipahami. Namun, jika seluruh anggota organisasi tidak menaati SOP yang diberlakukan, maka penyimpanan arsip akan sering mengalami kesalahan penempatan. b. Sistem Geografis Geographical Filing System Sistem penyimpanan arsip kali ini berdasarkan pada wilayah atau lokasi geografi yang tertera dalam dokumen tersebut. Adapun, pengelompokkan penyimpanan dalam manajemen arsip ini disesuaikan berdasarkan lokasi kota, daerah provinsi, maupun negara asal dokumen tersebut maupun lokasi tujuannya. Bagi pihak pengelola arsip yang tidak terlalu mampu mengenali berbagai macam lokasi geografi akan cenderung mengalami kesulitan dalam menerapkan sistem manajemen arsip tersebut. c. Sistem Subjek Subjectical Filing System Sistem penyimpanan ini dilakukan dengan cara mengelompokkan arsip – arsip sesuai dengan jenis peristiwa yang terjadi. Metode subjectical filing system ini juga bisa disebut sebagai subjek perihal yang mana cara penyimpanan dan pencarian arsipnya akan mengacu pada perihal jenis peristiwa ataupun pokok isi surat. Pada dasarnya, sistem penyimpanan ini perlu menetapkan jenis peristiwa yang sering terjadi dan ditangani sehari – hari. Sehingga, penataan arsipnya akan sesuai dengan pokok isi surat dan mempermudah proses pencarian kembali di masa depan. Sistem subjek sangat cocok diterapkan untuk organisasi yang sering menangani keluhan pelanggan seperti instansi pemerintah maupun jenis lembaga pelayanan lainnya. d. Sistem Tanggal Chronological Filing System Untuk jenis manajemen penyimpanan arsip kali ini akan dilakukan dengan cara mengurutkan arsip sesuai tanggal kejadian. Metodenya, Anda dapat mengurutkannya dengan melihat tanggal masuk surat dan tanggal pengiriman surat. Sistem manajemen arsip ini sangat cocok diterapkan untuk jenis dokumen yang memiliki tanggal jatuh tempo seperti surat. Kemudian, arsip – arsip tersebut harus disusun berdasarkan frekuensi waktu tertentu seperti harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. e. Sistem Nomor Numerical Filing System Sejatinya, sistem manajemen ini tidak jauh beda dengan sistem penyimpanan sebelumnya. Numerical filing system ini dipakai untuk menggantikan metode pengurutan dokumen berdasarkan nama badan atau nama orang menjadi metode klasifikasi pengarsipan berdasarkan nomor. Adapun, nama lain dari sistem penyimpanan nomor adalah indirect filing system karena cara penentuan nomornya dilakukan setelah mengelompokkan masalah surat perihal surat terlebih dahulu. Biasanya, sistem penyimpanan ini lebih sering digunakan oleh pihak arsiparis yang melakukan indexing sesuai urutan nomor. Sistem penomoran yang digunakan dalam manajemen arsip ini dibagi menjadi 4 macam yakni penomoran berdasarkan terminal, desimal, middle digit, dan nomor soundex. f. Sistem Warna Aspek manajemen arsip ini menggunakan cara penyimpanan dokumen sesuai dengan identitas warna yang ditetapkan. Biasanya, sistem penyimpanan berdasarkan warna ini sering berkolaborasi dengan salah satu sistem penyimpanan lain seperti yang telah dijabarkan di atas. Contohnya, penggunaan folder warna merah untuk jenis arsip bukti transaksi, folder warna hijau untuk jenis arsip laporan keuangan periode lalu, dan lain sebagainya. Keuntungan dari Menerapkan Sistem Manajemen Arsip Ulasan di atas telah menjelaskan tentang pentingnya melakukan sistem pengelolaan arsip dengan benar agar mempermudah proses pencarian dokumen lama saat Anda hendak membutuhkannya. Dibalik kemudahan dalam proses penelusuran arsip, terdapat tata kelola yang sangat mumpuni dan cara penyimpanan arsip yang terstruktur dan rapi. Sebagaimana penjelasan di atas, Anda bisa memilih salah satu sistem penyimpanan arsip sesuai kebutuhan organisasi dan tujuan bisnis masing – masing. Cara lainnya, Anda dapat menggunakan jasa manajemen arsip yang tersedia di MasterDMS. Master DMS adalah penyedia layanan software arsip, digitalisasi arsip, jasa penataan arsip, dan jasa pemusnahan dokumen tertentu. Untuk solusi masalah manajemen arsip Anda, kami menawarkan berbagai jenis layanan menarik dan tentunya dapat meringankan beban kerja arsiparis yang terkenal complicated. Adapun, produk – produk yang tersedia di MasterDMS antara lain Document Management System MasterDMSRecord Management System Master E-RMSAplikasi Persuratan Digital Master E-OfficeAplikasi E-Arsip Master E-ArsipLayanan Digital Signature Elektronic Master E-Sign Mengapa Anda Harus Memilih Penyedia Jasa MasterDMS Layanan kami akan membantu memecahkan segala masalah manajemen arsip Anda secara lengkap, canggih, dan praktis. Adapun, keunggulan layanan yang akan Anda dapatkan jika menggunakan jasa dari Master DMS dari PT. AKIRADATA antara lain Profesional dan Berpengalaman Setiap mengurus masalah kearsipan kantor, sebaiknya Anda serahkan sepenuhnya kepada para ahli berpengalaman agar masalah tersebut dapat terselesaikan dengan efektif dan tuntas. MasterDMS dari PT. AKIRADATA telah menjadi solusi masalah manajemen arsip secara handal dan profesional selama lebih dari 10 tahun baik di bidang arsip aktif maupun arsip inaktif. Mampu Mengatasi Masalah Sesuai Regulasi yang Berlaku Kami akan melayani pemecahan masalah kearsipan Anda dengan cepat, tepat, dan efektif serta mengacu pada regulasi kearsipan yang sah dan berlaku. Selain itu, kami juga menyediakan layanan manajemen kearsipan secara lengkap mulai dari proses awal sampai tahap akhir. Melayani Segala Jenis Organisasi Multi Industri MasterDMS dapat melayani masalah manajemen arsip dari berbagai lini organisasi, lembaga, maupun perusahaan industri meliputi Instansi pemerintahPerusahaan manufakturLembaga penyedia layanan kesehatanIndustri mediaIndustri propertiPerbankan dan KeuanganLegal FirmPerusahaan pertambanganPerpustakaanLembaga pendidikanDan lain sebagainya Harga Terjangkau Selagi Anda menggunakan layanan manajemen kearsipan di Master DMS, Anda akan mendapat hasil kerja yang optimal dengan biaya pelayanan murah. Meski murah, Anda tetap bisa mendapatkan berbagai macam fitur layanan secara lengkap. Jadi, jika Anda sudah mulai pusing dengan masalah manajemen arsip yang semakin rumit, Anda bisa menyerahkan masalah tersebut kepada kami dengan cara menghubungi kontak kami di 021-8303894 atau kunjungi laman MasterDMS sekarang juga!
43Teknik restorasiada 2 cara, yaitu: a. Tradisional Yaitu dengan cara melapiskan kertas "handmade" dan "chiffon". b. Laminasi Yaitu pekerjaan menutup kertas/arsip diantara 2 lembar palstik. 4. Mikro film Adalah suatu proses fotografi, dimana arsip direkam pada film dalam ukuran yang diperkecil untuk memudahkan penyimpanan dan penggunaan.
Solusi Permasalahan dalam Pengelolaan Arsip-Pengelolaan arsip yang berjalan lancar tanpa adanya masalah merupakan cita-cita dari semua organisasi, baik itu perusahaan atau juga instansi pemerintahan. Oleh karena itu, menemukan solusi dalam mengelola bagian kearsipan, baik itu pengelolaan arsip dinamis maupun statis sangatlah diperlukan bagi Anda yang ingin memperbaiki sistem kearsipan yang dimiliki. Salah satu solusi yang dapat Anda andalkan adalah dengan menggunakan solusi pengelolaan arsip dari PrimaDoc, yang telah berpengalaman dalam konsultasi, mengelola, dan juga memperbaiki SOP pengelolaan arsip di berbagai industri. Bagaimana PrimaDoc dapat membantu penyelesaian masalah kearsipan? Berikut adalah penjelasan selengkapnya! Sumber Daya yang Memiliki Kualifikasi Kearsipan Salah satu sumber masalah pengelolaan arsip dinamis dan statis adalah keberadaan sumber daya manusia yang tidak memenuhi standar yang dibutuhkan untuk mengelola arsip yang dimiliki perusahaan atau instansi pemerintahan. Padahal staf kearsipan yang kurang cakap dan terlatih secara teratur dapat mengakibatkan sulitnya perusahaan dalam mengembangkan sistem kearsipan yang dimiliki. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir. Dengan menggunakan solusi pengelolaan arsip dari PrimaDoc, masalah ini dapat terselesaikan. PrimaDoc memiliki tim profesional dengan pengetahuan kearsipan yang mumpuni dan patuh kepada kode etik arsiparis. Itulah salah satu alasan mengapa PrimaDoc mendapatkan sertifikat ISO 9001 selama 2 tahun berturut-turut. SOP Pengelolaan Arsip yang Kurang Baik Masalah lain yang sering diremehkan perusahaan atau instansi pemerintahan adalah penataan SOP pengelolaan arsip. Padahal SOP ini dapat menjadi penyelamat Anda dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari arsip yang dimiliki. Mulai dari tata cara peminjaman arsip dari masing-masing divisi, hingga pengembalian arsip yang tidak jelas dapat mengakibatkan setiap staf dapat meminjam arsip tanpa adanya SOP yang jelas yang berakibat pada pengelolaan arsip yang berantakan. Oleh karena itu, PrimaDoc juga menyediakan solusi untuk konsultasi SOP pengelolaan arsip bersama arsiparis profesional yang memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang kearsipan. Dengan begitu, seluruh sistem kearsipan Anda dapat ditingkatkan berdasarkan pedoman yang lebih jelas. Bertambahnya Volume Arsip yang Tidak Tertampung Keterbatasan lahan adalah masalah yang sangat serius dalam pengelolaan arsip. Apalagi jika lahan yang dimiliki oleh bagian kearsipan yang Anda kelola sangat terbatas, tentunya dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan strategis yang dibutuhkan untuk jangka pendek dan juga panjang. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan solusi warehousing yang dimiliki PrimaDoc. Dengan menggunakan jasa dari PrimaDoc, penambahan volume arsip tidak akan mempengaruhi kinerja Anda. Selain itu, PrimaDoc juga memiliki aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk memantau arsip secara real-time dan juga armada yang siap mengantarkan arsip yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, PrimaDoc juga memiliki solusi pengadaan sarana dan prasarana untuk kearsipan Anda, mulai dari boks, folder, hingga cupboard untuk pengelolaan arsip yang lebih tidak perlu khawatir jika arsip Anda hilang atau tidak dikembalikan. Penyusunan Rencana Penyusutan Arsip yang Berantakan Perlu Anda ketahui, pemerintah melalui Pasal 48 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan mewajibkan agar setiap instansi pemerintahan dan perusahaan untuk menyusun Jadwal Retensi Arsip JRA sebagai pedoman untuk masa simpan dari setiap arsip. Sayangnya, masih ada beberapa orang yang belum mengetahui pentingnya JRA pada pengelolaan arsip. Padahal dengan adanya JRA, Anda dapat menyusun rencana penyusutan, mulai dari masa simpan hingga penghancuran arsip. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda dapat memanfaatkan solusi penghancuran arsip dari PrimaDoc. Setiap penghancuran yang dilakukan tim PrimaDoc telah memenuhi standar pemerintah untuk penyusutan arsip, sehingga Anda tidak perlu khawatir jika ada arsip yang tidak dihancurkan dengan sempurna. Dengan begitu, pengelolaan arsip yang dikelola menjadi lebih maksimal. Itulah beberapa solusi pengelolaan arsip yang dimiliki PrimaDoc untuk menyelesaikan masalah kearsipan yang Anda miliki. Jika ternyata masalah yang Anda miliki lebih spesifik dan tidak tercantum di atas, tim kami juga siap untuk berkonsultasi terlebih dahulu untuk menemukan solusi yang tepat dalam rangka meningkatkan efisiensi pengelolaan arsip dinamis dan statis yang siap beralih menggunakan PrimaDoc sekarang? Hubungi kami di sini untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai solusi kearsipan bagi perusahaan dan instansi pemerintahan!Pradana
CIAm. 62l609v6sa.pages.dev/52862l609v6sa.pages.dev/21962l609v6sa.pages.dev/7062l609v6sa.pages.dev/37662l609v6sa.pages.dev/6262l609v6sa.pages.dev/31762l609v6sa.pages.dev/31562l609v6sa.pages.dev/452
jelaskan 3 masalah dalam kearsipan dan cara mengatasinya